Benci Yang Menjelma Jadi Cinta

Benci Yang Menjelma Jadi Cinta
Benci Yang Menjelma Jadi Cinta - Sungguh miris sekali melihat kejadian di beberapa berita baik di media elektronik maupun di media cetak, tidak pernah tidak ada berita mengenai kekerasan dalam rumah tangga sampai terjadi pembunuhan yang sadis. Siapa yang tega melihat seseorang wanita yang disiksa, seorang anak yang dikubur hidup-hidup dan banyak sekali kejahatan-kejahatan padahal mereka pada awalnya sudah pernah mengatasnamakan cinta dalam hidupnya.

Kenapa hal itu terus terjadi dan terulang berkali-kali? sudah pasti ada sesuatu yang bermasalah dalam dirinya. Entah itu persoalan lain yang dibawa dalam lingkup keluarga, entah itu masalah pekerjaan, masalah keuangan dan masalah lainnya yang sebenarnya tidak perlu diakhiri dengan sebuah kejahatan. Sebenarnya setiap orang mempunyai masalah sendiri-sendiri, namun tak banyak yang mampu mengatasi masalah itu dengan kesabaran. Bukankah kesabaran adalah sebagian dari cinta yang hakiki?

Ternyata dan ternyata kita harus berhati-hati dengan Benci yang menjelma jadi cinta? Banyak sekali orang yang mengatasnamakan cinta tetapi dihatinya ada maksud keji, ada siasat busuk dan menyakiti. Benci yang menjelma jadi cinta bisa kita rasakan dengan berbagai ciri-ciri, yakni:

1. Tak Dapat Mengontrol Amarahnya

Sekali lagi, kesabaran adalah bagian dari cinta, bukan berarti yang tidak sabar tidak cinta, tetapi orang yang tidak sabar dan tidak dapat mengontrol amarahnya berarti dia bkanlah orang yang memiliki cinta. Cintanya lebih kerdil daripada bencinya. Kita sendiripun harus bersikap sabar, walaupun amarah, namun tetap dikontrol agar tidak membahayakan yang lainnya, termasuk diri kita sendiri.

2. Suka Mencaci Padahal Dia Yang Salah

Pasti kita pernah mengalami, mengetahui seseorang yang berbuat salah kepada kita, namun orang tersebut justru mencaci-caci kita, padahal kita tahu jika dia yang salah. Orang seperti ini juga lebih besar bencinya daripada cintanya. Berhati-hatilah, dan berikan nasihat sesuai alurnya.

3. Egoisme yang berlebihan

Orang yang memiliki egoisme yang berlebihan sangat berbahaya, karena jika kita tidak mengikuti maunya, dia akan keras, walaupun kita turuti belum tentu dia akan puas, apalagi jika kita berbuat kesalahan, waduh tambah parah sekali.

Sebenarnya kebencian itu dipengaruhi dari lingkungan, dan kurangnya mengingat akan cinta kasih Tuhan yang amat besar. Semakin kita sering mengingat akan kasih sayang-Nya, akan Maha Sabarnya, tentu saja hati ini akan lebih tenang dalam menyikapi hidup, dan bisa menjadi orang yang mudah untuk menasihati kesabaran. Seharusnya dalam keluarga saling bersama-sama mengingatkan akan kesabaran, akan kebaikan, agar kekerasan tidak lagi terjadi.

Satu hal yang penting adalah membenci dan berlaku keras serta egoisme yang tinggi adalah tanda tidak cintanya mereka terhadap dirinya sendiri dan akan membahayakan yang lainnya. :) Semoga bermanfaat artikel tentang Benci Yang Menjelma Jadi Cinta.

Salam Cinta
Salam Dycko Novanda

Artikel Terkait

0 komentar:

Entri Populer