Putus cinta adalah hal yang sangat menyakitkan, sakitnya melebihi dipukul ratusan kali, dada menjadi sesak, pikiran tak karuan, sehingga menjadi stres dan hampir-hampir gila. Putus cinta yang tidak membawa kebaikan menjadi tanda mengapa putus cinta itu dibenci Tuhan. Banyak sekali alasan seseorang untuk mengakhiri sebuah hubungan, diantaranya adalah karena tidak adanya kerukunan antar pasangan, dan selalu saja menyebabkan pertengkaran. Lalu kalau begitu, kenapa harus ada marah dalam cinta?
Emosi tingkat tinggi adalah penyebab atau alasan untuk mengakhiri hubungan, dan tentu saja emosi adalah akibat dari kecurigaan satu sama lain, dan juga adanya ketidak saling percayanya kepada satu sama lain. Jika memang emosi menjadi kendala atau penyebabnya, harus tau bagaimana cara meredam amarah kekasih tercinta, hal ini untuk mengantisipasi adanya putus cinta.
Mungkin penyebab yang lainnya karena kurangnya kemesraan, ciuman dan pelukan kecil sangatlah penting untuk selalu menghubungkan dan mngikat kuat tali cinta. Karena ciuman itu mempunyai keajaiban, begitu juga pelukan mempunyai keajaiban tersendiri. jika itu dilakukan, tidak akan ada yang namanya putus cinta, karena tidak ada kejenuhan dalam cinta.
Ketika putus cinta terjadi, depresi memang benar-benar menjadi salah satu penyakit yang berbahaya. Ada beberapa Penyebab Depresi Ketika Putus Cinta,
- Terlalu mencintai
Boleh saja mencintai, namun yang keliru adalaha, bahwa mencintai dengan berlebihan adalah hal yang tidak baik. Mengapa? sebab, apa yang kita cintai lama atau lambat, pasti akan meninggalkan kita. Sebagai antisipasi jika pasangan kita yang tidak setia, cintailah dengan sederhana namun istimewa. :)
- Over protective
Biasanya ada pasangan yang terlalu protect kepada pasangannya. Terlalu protect untuk hal kebaikan tak masalah, tetapi ini malah membuat pasangan seperti penjara, begini tak boleh, begitu tak boleh, hal inilah yang membuat depresi, jika pasangan ketahuan bersama yang lain, padahal dia bersama saudaranya, kan bisa malu kalau marah-marah tanpa sebab. Over protective akan membuat pikiran mudah curiga. Inilah yang akan membuat depresi, ketika pasangan dituduh, dan pasangan terlanjur marah dan mengkahiri hubungan, setelah itu mengetahui bahwa tuduhan kita salah, wah, depresi tingkat tinggi akan menyerang kita.
- Materialisme (matre)
Materialisme atau disebut matre adalah sifat yang suka boros dan tidak bersifat sederhana. Materialisme telah menjangkit hampir pada semua orang. Cinta memang tidak butuh dengan identitas, waktu dan apapun juga, karena cinta adalah "pandangan hati kepada hati bukan pandangan mata kepada harta." Oleh sebab itu, jika salah satu pasangan yang memiliki sifat materialisme tentu akan mengakibatkan depresi. Bukan pasangannya saja, melainkan dirinya sendiri.
Meterialisme adalah hidup yang berfoya-foya dan menghambur-hamburkan kekayaan, belanja dengan boros, dan berlebihan. Mungkin jika kita memiliki pasangan yang materialisme, akan membuat kita tertekan, karena setiap hari mintanya ke mall terus. hehehe
Depresi terjadi, ketika harta bendanya habis, apa yang terjadi jika harta bendanya habis bagi orang yang bersifat materialisme? yakni ingin mengkahiri hubungan dan mencari yang lebih banyak harta lagi. Depresi pastinya terjadi, dan disertai dengan putusnya cinta yang tidka mungkin bersemi kembali jika tak berduit lagi. Oleh sebab itu, kesalahan ini terjadi pada awal, yakni salah memilih pasangan atau mungkin salah dalam mendidik pasangan. :)
Itulah penyebab depresi karena putus cinta, kita harus mngetahui tanda-tanda putus cinta, dan harus pula mengetahui penyebab terjadinya putus cinta. Dengan demikian, penulis mengucapkan terimakasih kepada para pembaca sekalian, karena sudah mampir disini. :)
Dan jangan lupa untuk membaca artikel dibawah ini:
- Proses Benci Menuju Cinta
- Tips Agar Saling Setia
- Tips Memilih Pasangan
Salam Cinta
Salam Dycko Novanda
0 komentar:
Posting Komentar