Inilah sebuah puisi yang penulis sampaikan untuk pembaca sekalian, tentang Puisi Anak Jalanan:
Mereka Penghijau Dunia
Mereka manusia yang tangguh,
Mereka manusia yang utuh,
Mereka manusia yang berpengaruh,
Merekalah Anak Jalanan
Tak peduli seterik apa matahari di siang hari,
Tak peduli sedingin apa hembusan angin di malam hari,
Mereka makan seperti kita,
Namun bedanya mereka makan dengan makanan basi ...
Mereka tidur seperti kita,
Namun bedanya mereka tidur dengan beralaskan aspal ...
Mereka bekerja seperti kita,
Namun bedanya mereka bekerja dengan disertai tangisan ...
Berjalan kesana dan kemari
Tanpa alas kaki
tak peduli telapaknya perih kerana panasnya jalan yang mereka tapaki
Berlari kesana dan kemari
Tanpa rasa lelah
Mereka dikejar-kejar petugas yang sedang razia
Mereka bukanlah sampah masyarakat
Justru hati kitalah yang penuh sampah
Penuh kotoran hingga menghambat untuk berbuat kebaikan
Apakah kita ingat?
Saat memberikan sekertas uang lusuh kepada mereka
Mereka selalu membalas dengan berbagai doa
Membalas dengan ucapan terimakasih
Mereka adalah penghijau dunia
Jika mereka bisa tersenyum
Jika mereka bisa mengenyam pendidikan
Tidak usah meminta pemerintah untuk membuka hatinya
Karena hanya sedikit dari mereka yang tidak buta
Yang terpenting adalah kita
Mampu memberikan pelukan yang hangat kepada mereka
Walaupun dengan sesuap nasi, seteguk air
Namun harus dengan cinta kasih sayang seluas-luasnya
Buatlah mereka tersenyum
Dengan memberikan sebagian nikmat dari Tuhan
Lihatlah wajah mereka sejenak
Jangan beranjak pergi
Usaplah kepalanya, berikan senyuman,
Karena mereka jarang sekali mendapatkan seperti itu
Tidak banyak orang yang mengambil kesempatan untuk berbagi kepada mereka
Andaikan kita tahu
Mereka adalah kekasih Tuhan
Kasihlah mereka, niscaya Tuhan akan mengasihi kita
Berilah mereka, niscaya Tuhan akan memberi kita
Bahagiakan mereka, niscaya Tuhan akan menghijaukan dunia
Menjauhkan dunia dari bencana ...
Mereka manusia yang tangguh,
Mereka manusia yang utuh,
Mereka manusia yang berpengaruh,
Merekalah Anak Jalanan
Tak peduli seterik apa matahari di siang hari,
Tak peduli sedingin apa hembusan angin di malam hari,
Mereka makan seperti kita,
Namun bedanya mereka makan dengan makanan basi ...
Mereka tidur seperti kita,
Namun bedanya mereka tidur dengan beralaskan aspal ...
Mereka bekerja seperti kita,
Namun bedanya mereka bekerja dengan disertai tangisan ...
Berjalan kesana dan kemari
Tanpa alas kaki
tak peduli telapaknya perih kerana panasnya jalan yang mereka tapaki
Berlari kesana dan kemari
Tanpa rasa lelah
Mereka dikejar-kejar petugas yang sedang razia
Mereka bukanlah sampah masyarakat
Justru hati kitalah yang penuh sampah
Penuh kotoran hingga menghambat untuk berbuat kebaikan
Apakah kita ingat?
Saat memberikan sekertas uang lusuh kepada mereka
Mereka selalu membalas dengan berbagai doa
Membalas dengan ucapan terimakasih
Mereka adalah penghijau dunia
Jika mereka bisa tersenyum
Jika mereka bisa mengenyam pendidikan
Tidak usah meminta pemerintah untuk membuka hatinya
Karena hanya sedikit dari mereka yang tidak buta
Yang terpenting adalah kita
Mampu memberikan pelukan yang hangat kepada mereka
Walaupun dengan sesuap nasi, seteguk air
Namun harus dengan cinta kasih sayang seluas-luasnya
Buatlah mereka tersenyum
Dengan memberikan sebagian nikmat dari Tuhan
Lihatlah wajah mereka sejenak
Jangan beranjak pergi
Usaplah kepalanya, berikan senyuman,
Karena mereka jarang sekali mendapatkan seperti itu
Tidak banyak orang yang mengambil kesempatan untuk berbagi kepada mereka
Andaikan kita tahu
Mereka adalah kekasih Tuhan
Kasihlah mereka, niscaya Tuhan akan mengasihi kita
Berilah mereka, niscaya Tuhan akan memberi kita
Bahagiakan mereka, niscaya Tuhan akan menghijaukan dunia
Menjauhkan dunia dari bencana ...
By: Dycko Novanda - Puisi Anak Jalanan
_______________________________________________________________
Salam Cinta
Salam Dycko Novanda