Mengukur Kesetiaan Cinta

Mengukur Kesetiaan Cinta
Mengukur Kesetiaan Cinta - Begitu terasa ada bintang dihatinya, ketika seorang sedang dilanda cinta. Hati gelisah suka yang selalu memikirkannya, baik dalam bangunnya atau dalam tidurnya. Hatinya memastikan bahwa yang ia cinta adalah dia bukan yang lain.

Wajah-wajah sumringah selalu menghiasin harinya, pipi menjadi merah benalu ketika bertemu dengannya. Oh, cinta ... mempesona selalu di awalnya, indah di saat pandangan pertama sampai hati kadang lupa, apakah dia benar-benar menjadi cinta sejatinya.

Buyar!! ketika hati tau bahwa yang dicintainya bukanlah orang yang setia, mendua menjadi hobinya, sakit terasa sangat sampai ke ubun-ubun kepala. Ketidaksetiaan berarti sebuah pengkhianatan. Tidak ada satupun yang setia didunia ini, karena setia tidak memiliki ukuran. Kesetiaan itu tanpa ukuran, kesetiaan itu tanpa alasan dan kesetiaan itu tanpa beban.

Setia adalah salah satu sifat cinta yang sangat diidamkan oleh para pecinta. Lawan kata dari setia adalah khianat. Perih rasanya dikhianati, apalagi pengkhiantannya disertai dengan mendua dengan yang lainnya. Tuhan pun marah ketika hamba-Nya tidak setia mencintainya.

Untuk Mengukur Kesetiaan Cinta, perlu diketahui beberapa hal berikut, sejauh mana dan sebesar apakah kesetiaan kita dan orang yang menyayangi kita:

1. Suka Kesederhanaan

Seorang yang setia adalah dia yang menyukai kesederhanaan. Kesederhanaan itu tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan, artinya jika seorang menyukai kesederhanaan dipastikan kesetiannya itu tinggi. Karena kesederhanaan bagian dari kesetiaan. Bukan dengan mencintai dengan cinta sederhana, cinta menjadi tak mewah, justru cinta yang mewah lahir dari kesederhanann.

Jika kita bertemu dengan orang yang kita cintai, tentu saja kita tampil sebaik mungkin, justru tampilan kita kadang jauh dari sifat asli kita yang sebenarnya. Menyiapkan sepeda motor bagus, menggunakan baju bagus, bahkan minyak wangi sebotol ditumpahkan semua ke seluruh tubuhnya. Memperlihatkan sesuatu diluar diri kita untuk menipu agar dia mencintai kita berarti kita sudah siap untuk tidak mendapatkan cinta yang setia.

Mungkin awalnya cinta, jika tau dibelakang bukan seperti itu, pasti ada kekecewaan yang mendalam. Oleh sebab itu, bertemulah dengan yang dicinta dengan kesederhaan diri kita, jika ia mencintai kesederhanaan kita, dipastikan dia setia. :)

2. Memiliki SIM dan EM

Orang yang memiliki simpati dan empati, cintanya setia. Ingat, kesetiaan itu dibangun atas dasar cinta yang berulang-ulang dilakukan. Simpati dan empati yang selalu berulang-ulang kepada orang lain, akan memperkuat cinta dan kesetiaannya.

3. Menjadi Pelindung

Kekasih yang selalu melindungi kekasihnya, adalah kekasih yang setia. Ia selalu melindungi dan seolah-olah tidak ingin kekasihnya itu sengsara. Biarkan diri yang tersakiti, asalkan jangan orang yang kita cintai, jika orang yang kita cinta tak tersakiti karena perlindungan kekasihnya, maka kekasihnya juga tidak akan tersakiti. Sebaliknya, kekasih yang cuek bebek dan tidak pernah menggandeng kekasihnya, ia bukanlah pecinta sejati.

4. Menjaga Diri dan Hati

Sistem kepercayaan dalam percintaan itu penting, kepercayaan bisa ditunjukkan dengan cara menjaga diri dan menjaga hati. Artinya, kemanapun pergi, pandangan hati dan dirinya tidak ke yang lain, selalu ingat kekasihnya, selalu menjaga diri dan hati untuk kekasihnya.

5. Sering Mendoakan

Kekasih yang sering mendoakan kekasihnya disetiap ibadahnya adalah kekasih yang setia. Tidak ada doa dalam cinta kecuali cinta itu mudah rapuh dan retak. Oleh karena itu, saling mendoakan, dan saling mengingatkan untuk bersama-sama mencintai Tuhan dan mencintai orang-orang yang dicintai Tuhan akan menguatkan cinta. Bahkan, cinta yang dibangunnya sudah berada di surga sebelum matinya.

Demikian sedikit pembahasan tentang Mengukur Kesetiaan Cinta, mohon maaf jika ada kesalahan, semoga bermanfaat. Jangan lupa di share jika bermanfaat, agar kita sama-sama mendapatkan kebaikan. ^_^

Salam Cinta
Salam Dycko Novanda

Artikel Terkait

0 komentar:

Entri Populer