Berbicara mengenai sejarah, sejarah adalah masa lalu, masa lampau atau yang kemarin, ataupun sedetik yang lalu. Sejarah lah yang juga mempengaruhi suatu evolusi bagi kehidupan, tidak hanya itu, sejarah memperlihatkan suatu pendidikan kepada kita, bahwa cintapun juga memiliki evolusi.
Bagaimana cinta itu berevolusi? Kita ketahui semua, bahwa manusia pertama kali yang hatinya dihinggapi oleh cinta adalah Adam dan Hawa, mereka adalah simbol manusia laki-laki dan wanita. Manusia pertama diciptakan juga dengan aliran kasih sayang Tuhan, tidak heran jika manusia memiliki cinta kasih yang luar biasa, karena cinta itu benar-benar dari Tuhan.
Ketika cinta itu mengalir dengan suci dihatinya, tiba-tiba menjadi terkotori oleh keindahan semu yang menipu. Apa keindahan semu yang menipu itu? yaitu keindahan yang hanya indah dipandang mata, namun sebenarnya sirna didalam hati dan tak abadi. Sebenarnya cinta setiap manusia adalah bersih, yang kotor itu wadahnya yakni hati. Cinta itu diibaratkan adalah isi yang jernih, sedangkan hati adalah wadahnya. Karena cinta itu adalah anugerah terindah dari Yang Maha Esa, pastilah kesuciannya akan abadi, namun sayangnya, wadah dari cinta sering terkotori dengan keindahan semu yang membuat hati ini bodoh dan mengotori cinta yang sebelumnya bersih.
Lalu apa akibatnya jika hati sebagai wadah kotor? tentunya cinta yang kita miliki akan ternoda dan tidak akan pernah memberikan kebahagiaan kepada diri kita sendiri ataupun orang lain. Sudah sangat jelas, cinta semakin hari semakin berevolusi, cinta berevolusi karena disebakan atau dipengaruhi karena lingkungan, waktu dan yang paling penting adalah kondisi hati itu sendiri.
Kadang kita terlalu tak menghiraukan untuk menjaga cinta suci dalam hati, seringnya mencintai hal yang semu akan membuat hati dan cinta semakin buta tak berdaya. Cintailah yang abadi, niscaya cinta itu akan tetap abadi. Cintalah yang suci maka cinta itu akan bertambah suci.
Sudah penulis akui, bahwa hidup semakin kejam, kekejaman hidup kadang kita lawan dengan kekejaman hati, sehingga hidup semakin berantakkan dan tak karuan. Coba kita menyikapi hidup dengan kesabaran dan dengan keindahan, maka yang didapat adalah kebahagiaan dan ketenangan. Tak susah mencari kebahagiaan, cukup hati ini tetap terpatri terikat kuat dengan cinta Sang Abadi.
Evolusi Cinta kini telah terjadi dan tak bisa dihindari, kecuali hati orang yang selalu yakin dan selalu sabar menyikapi hidup yang kejam ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan, dan terimakasih. ^_^
By: Ahmad Sufrada
Salam CInta
Salam Dycko Novanda
0 komentar:
Posting Komentar