Etika Demonstrasi

etika demonstrasi
Ehm, Melihat ditayangan televisi, ketika ada suatu kebijakan pemerintah yang tidak disetujui oleh masyarakat umum, pasti akan memacu timbulnya demonstrasi. Sudah diketahui bahwa, demontrasi adalah sebuah hak suara yang bermakna sebagai suatu protes terhadap apa yang terjadi pada kebijakan pemerintah. Baik itu adanya kenaikan BBM, dan lainnya.

Demonstrasi, adalah simbol dari kebebasan berekpresi, mengemukakan pendapat, kritik, ataupun saran serta masukan yang lain. Biasanya demonstrasi dilakukan oleh mahasiswa dan oleh buruh, namun tidak menutup kemungkinan hampir semua masyarakat bisa berdemonstrasi dengan caranya masing-masing.

Demonstrasi tidak dilakukan sendirian, melainkan dilakukan dengan kelompok, dan jika ada kelompok lain yang selaras, maka kelompok tersebut bisa saja bergabung. Semakin banyak kelompok, maka akan semakin kuat kekuatan dari hak suaranya. Berarti sudah jelas, kekuatan berekspresi ditentukan oleh banyaknya kelompok, atau bisa saja didukung oleh faktor lain.

Memperjuangkan pendapatnya, itu sah-sah saja, namun lama kelamaan, entah karena faktor apa, ada saja demontsrasi yang tidak beretika. Sering terlihat ketika ada demonstrasi, yang paling miris adalah terjadi sebuah kerusuhan, perusakan, dan pembakaran. Sungguh sangat miris sekali bila melihatnya, apalagi jika hal seperti itu ditayangkan dimedia, terutama di media televisi, bahaya sekali jika tayangan seperti itu ditonton oleh anak yang belum berumur cukup. Penulis pernah menyaksikan sebuah demonstrasi di televisi, disitu ada anak-anak yang masih SMP yang ikut merusak pagar gedung DPR.

Ternyata, hal yang seperti ini sama sekali tidak diperhatikan dampaknya, padahal generasi penerus harus bisa lebih baik dari generasi saat ini dan sudah sepatutnya, generasi saat ini memberikan tauladan dan contoh yang baik bagi generasi mendatang, terutama dalam Etika Demontsrasi.

Menyuarakan pendapat, harus ada etikanya, dan jika tak beretika berarti bukan manusia yang sebenarnya sudah dicap sebagai makhluk mulia. Berdemontrasi itu tak dilarang, yang dilarang itu adalah caranya. Bagaimanakah etika demontrasi yang baik?

1. Cerdas

Ya, benar sekali, pendemo itu harus cerdas, tunggu dulu, kecerdasan ada dua, kecerdasan pikiran dan kecerdasan hati. Nah, setuju sekali jika para pendemo adalah orang yang berpendidikan, yang sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk, dan pastinya bukanlah anak kecil lagi yang suka membuat masalah. Namun bahaya kecerdasan adalah ketika kecerdasan itu diselimuti oleh keegoisan.

Keegoisan inilah yang harus disingkirkan jauh-jauh, kecerdasan yang berselimutkan keegoisan akan berubah menjadi sebuah emosi yang tak terkendali, akan berubah menjadi prasangka, pikirannya tak etis, bukan kritis melainkan krisis. Oleh sebab itu, boleh berdemo, asalkan tetap menggunakan kecerdasan hati, tetap menggunakan hati nya, bukan keegoisannya.

2. Santun

Mungkin dengan cara kekerasan, pendapatnya itu akan didengar, ehm, baiklah jika itu alasannya. Ketika ada teman kita membawa kue, dan kita berharap akan diberi kuenya, ah ternyata kuenya buat orang lain, kemudian kita teriak, minta kuenya, sama dia tak didengar. Ehm, apakah kita harus bakar rumah, bakar mobil dan menyakitinya hanya agar ia memberikan kuenya pada kita. Okelah, dengan cara kekerasan kue itu bisa didapatkan, itu berarti kita egois. Setelah kita mendapatkannya, kita tak pernah sadar telah merusak segalanya plus menyakitinya.

Berdemolah dengan santun, menghormati, menghargai, tunjukkan kalau diri kita diciptakan adalah sebagai khalifah, yaitu pengatur dunia, bukan menjadi perusak dan membuat kerusakan dimuka bumi. Ingat, boleh saja berdalil untuk membela rakyat, namun bukan dengan memblokir jalan, kan jalan itu juga punya rakyat toh, katanaya membela rakyat, kok lewat saja tidak boleh. ^_^

3. Damai

Berdemo dengan berdamai, kekerasan jangan diutamakan, melainkan berdamailah. Ingat, polisi, maupun petugas yang lain juga sebagai rakyat kecil yang hanya melaksanakan tugasnya, mereka juga punya keluarga seperti kita, punya anak yang harus diberikan nafkah. Apakah dengan memusuhi aparat adalah langkah yang baik? penulis tidak membela siapapun, namun penulis hanya ingin menyampaikan pentingnya cinta damai. Dan tentu saja, petugas polisi itu sangat berat, disamping menjaga keamanan, mereka dituntut untuk lebih bersabar dan tidak emosi ketika menghadapi pendemo, polisi juga manusia yang bisa marah. Berdamailah, nanti kalau enggan berdamai, kena tembak dengan bom molotov lho? hehehe.

Kita yang sebagai buruh juga begitu, pasti ada yang punya keluarga yang harus diberi nafkah, dan bagi kita yang mahasiswa, ingat orang tua, mereka berdua dirumah banting tulan dan selalu berdoa buat anaknya agar bisa menjadi pemimpin nantinya, yaitu pemimpin yang memberikan keadilan. Tetapi apakah bisa menjadi pemimpin, jika dilihat cara menyampaikan aspirasinya dengan memilih langka tak damai. :)

4. Cintai Sesama

Berbeda pendapat itu sah-sah saja, yang tidak sah itu mencela, dan menyakiti sesama, cintai sesama,cintai yang berbeda pendapat. Memang minyak dan air itu tidak bisa disatukan, namun dapat difungsikan bersama untuk hal tertentu. Perbedaan bukan alasan untuk bermusuhan, justru perbedaan itu jika dikomunikasikan dengan baik-baik, pasti akan menemui titik temu. Oleh karena itu, cintai sesama, jangan bermusuhan apalagi melempari dengan batu.

5. Cintai Alam

Hal yang harus diperhatikan ketika berdemo adalah tetap mencintai alam sekitar, mencintai alam salah satunya adalah tetap tidak merusak fasilitas sekitar. Itu akan dapat merugikan rakyat, fasilitas yang dirusak, akan dibangun lagi dengan uang rakyat, rakyat sudah susah kok malah cari masalah, kan tambah susah, setuju tidak ..? ^_^ Oleh karena itu, menjaga fasilitas yang ada itu wajib, malu dong, kalau kita berbuat kerusakan?

Nah? itu saja deh yang dapat penulis sampaikan, tentang Etika Demonstrasi. Sebenarnya masih banyak, namun kelima hal tersebut sudah cukup mewakili keseluruhan dari etika berdemo atau unjuk rasa. Utamakan kedamaian, dan saling cinta, saling menghormati. InsyaAllah, negara ini akan cepat maju jika semuanya dilakukan dengan peraturan yang benar dan tidak menyimpang. Ikutilah pesan-pesan dari Tuhan, jangan mengikuti hawa nafsu untuk bertindak dan melakukan sesuatu. :) Bagi yang ingin mengkritik tulisan ini, dipersilahkan saja, asalkan jangan sampai berdemo didepan blog ini lho. hehehe. Kita tetap bersaudara, dan tunjukkan kebenaran dengan cara yang sopan. Terimakasih dan mohon maaf apabila ada salah kata, penulis hanya ingin menyampaikan salam damai, tidak ada sedikit membela pada pihak tertentu.

Baca artikel menarik lainnya:

- Etika berkomunikasi
- Motivasi kerja dan usaha
- Tiada hari tanpa cinta


Salam Cinta,
Salam Dycko Novanda,

Artikel Terkait

0 komentar:

Entri Populer