Bagaimana kabarnya pembaca yang budiman, sering kali dalam kehidupan ada masalah yang belum terpecahkan jalan keluarnya. Sebenarnya tiadanya penyelesaian masalah terjadi karena adanya perang otak atau perang keegoisan, semua masalah pasti ada jalan keluarnya jika dilakukan dengan prasangka hati dan pikiran yang baik.
Sudah menjadi suatu budaya apa yang dinamakan prasangka, prasangka itu ada ketika penglihatan hanya dilakukan oleh mata tidak disertai dengan hati. Manusia lebih sering cepat memutuskan sesuatu tanpa mengetahui yang sebenarnya, sudah tau manusia itu pasti ada salah namun tetap masih saja menyalahkan orang lain. (termasuk penulis. hehehe)
Apa yang kita pandang dengan penglihatan mata akan mempengaruhi otak kita, jika yang kita pandang itu menyenangkan, kita tentu saja langsung pro dengan apa yang kita pandang, tetapi apabila yang kita pandang adalah menyakitkan, serontak saja kita langsung kontra dengan itu.
Pemahaman itu dari pandangan hati, bukan sebatas hanya dari pandangan mata. Tidak terkecuali dengan masalah poligami, yang sudah menjadi masalah serius bagi sebuah hubungan, padahal andai dipahami dengan hati, sudah tentu banyak sekali salah kaprah tentang poligami.
Poligami diartikan sebagai cara baik dalam mendua, atau mempunyai dan memiliki kekasih lebih dari dua. Tentu saja anda semua ada yang pro dan ada yang kontra, tidak ada masalah dari semua itu. Karena disini penulis hanyalah manusia biasa yang hanya ingin belajar, dan bahkan bukan ustadz, penulis akan mencoba menelaah tentang pro dan kontra masalah poligami.
Mungkin yang paling banyak kontra adalah para wanita, sedangkan yang paling banyak pro adalah ... orang-orang tertentu saja. Disini penulis akan membedakan alasan yang pro dan kontra dan penulis akan menjawab yang mana yang salah kaprah.
PRO POLIGAMI
Bagi yang setuju dengan poligami pasti senjata utamanya adalah dalil, yaitu al-qur'an dan sunnah. Kebanyakan orang yang membaca arti dari surat an-nisa ayat 3 hanya sepotong-potong saja tanpa melihat arti ayat yang lain, nah lagi-lagi pandangan yang akan membuat kita cepat begitu saja dalam memutuskan. Ada dua hal kesalah-kaprahan tentang poligami:
1. Maksud dari al-qur'an:
Didalam ayat tersebut ada hal yang sangat penting sekali yakni sebuah syarat mutlak, yaitu adil. Tidak berhenti sampai situ, bukan berarti dengan merasa mampu berlaku adil baru boleh berpoligami, ingat arti ayat yang lain yang berbunyi: (ijinkan penulis menuliskan artinya yah :)
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-nisa':19)
Nah? Mengapa Tuhan sang Pemberi cinta saja berani mengatakan bahwa manusia tidak akan dapat berlaku adil terhada dua orang yang dicintai, karena apa ...? Karena fitrah hati itu tidak bisa mendua. :) Kita mencintai seseorang harus tetap dalam jalurnya, tingkatan cinta itu berbeda-beda dan yang penting harus tetap didasarkan pada cinta karena-Nya. :)
Mungkin bagi seseorang yang berpoligami dalam hal materi bisa bersikap adil, namun ingat, keadilan yang sulit bukanlah memberi materi dalam besar yang sama melainkan adil yang sebenarnya terhadap dua orang yang dicintai adalah memberikan cinta yang sama besar dan itu sungguh tidak akan mungkin terjadi. :)
So, lebih baik cukup satu saja, itu akan lebih menjauhkan diri dari hal yang buruk, dan menjauhkan dari sikap aniaya.
2. Soal sunnah
Nah? poligami kan sunnah nabi saw. Pertanyaan itu sebenarnya pertanyaan yang sangat bagus sekali, sebenarnya poligami yang sukses itu dibangun dengan dua unsur, yaitu tujuan berpoligami dan rasa keadilan. Berbicara soal sunnah, manusia tidak ditekankan untuk mengikuti sunnah seluruhnya, namun mengikuti sunnah yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Apakah poligami itu sunnah dan nabi memerintahkan untuk itu? sama sekali tidak, nabi memberikan sebuah contoh cara mencintai seseorang wanita dengan sempurna. Nabi berpoligami mempunyai tujuan yang jelas, bukan semata-mata karena ingin membahagiakan dirinya sendiri. Nabi itu panutan dan diberikan tugas yang sangat sulit sekali. Mengapa nabi berpoligami? Karena nabi mempunyai tujuan? apa saja tujuannya?:
a. Memuliakan wanita
Ya benar sekali, nabi berpoligami karena ingin memuliakan wanita, dan ingat sekali lagi, wanita yang nabi nikahi adalah berbagai macam wanita. Baik yang muda, tua, kaya dan miskin. Nabi memuliakan wanita yang dinikahinya itu karena keimanan yang dimiliki wanita tersebut. Dan sudah sepatutnya nabi memuliakan wanita-wanita itu dengan menikahinya, apakah dengan menikahinya saja, ooohh ternyata tidak ..... karena nabi menikahi karena iman bukan karena harta, kecantikan dan keturunan.
b. Berjuang di jalan Tuhan
Apakah dengan menikahinya saja sebagai cara memuliakannya, tidak berhenti sampai disitu melainkan istri-istri pilihan nabi tersebut harus berjuang dijalan Tuhan, menegakkan syariat, dan juga membantu nabi dalam berdakwah. Sangat jelas sekali cinta yang dibangun nabi adalah cinta yang sempurna, karena cinta yang sempurna adalah cinta yang dipersembahkan untuk berjuang bersama-sama dijalan Tuhan. :)
c. Memberi contoh
Nabi berpoligami juga mempunyai tujuan yaitu memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara memperlakukan wanita. Karena istri nabi bermacam-macam, ada yang cantik, ada yang kaya, ada yang berumur lanjut, ada yang janda, ada yang perawan, tetapi nabi dengan sempurna memperlakukan istri-istrinya dengan baik. Pelajaran dari nabi yang patut dicontoh oleh seorang pria bukanlah berpoligaminya, melainakan tata cara memperlakukan wanita. Tentu saja pembaca sekalian (khusus pria) ada yang berbeda-beda menikahnya, ada yang menikah dengan wanita bla..bla... dan sebagainya, tentunya yang patut ditiru dan dicontoh adalah kelembutan nabi menyikapi istrinya. Ingat itu ...? :)
d. Mengajarkan kejujuran
Apa hubungannya kejujuran dengan poligami, tentu saja ada. Didalam pernikahan nabi dengan berbagai wanita shaleh pilihan Tuhan (bukan pilihan nabi sendiri) nabi sangatlah jujur siapa yang paling dicintainya dari istri-istrinya. Yang paling dicintai nabi bukanlah yang cantik dan bukanlah yang perawan, melainkan yang pertama kali menyerahkan dirinya untuk benar-benar berjuang dijalan Tuhan. kereeennn bukan ... siapakah wanita yang paling dicintai nabi tersebut, tidak lain adalah siti khadijah. Istri pertama nabi yang benar-benar membantu nabi dalam harta dan jiwanya. Nah? inilah yang membuktikan bahwa manusia tidak akan bisa bersikap adil tentang hatinya.
Kalau kita seandainya berpoligami, apakah memang sunnah nabi diatas akan mampu kita lakukan? Jawab deh dengan jujur, ada yang mengatakan sanggup, mencintai dengan setia saja masih belum. hehehe.
KONTRA POLIGAMI
Bagi yang kontra dengan poligami kebanyakan adalah kaum wanita. Tidak dipungkiri memang benar wanitalah yang akan menderita ketika suaminya menikah lagi, bukan menderita karena harta melainkan perasaan. Wanita mana yang ingin dimadu, dan istri pertama manakah yang ingin suaminya menikah lagi, tentu walaupun mungkin dalam ucapannya setuju, tetapi hatinya tidak bisa berbohong.
Wanita seakan diperas kekuasaan hatinya, seakan-akan pria yang merajai dan menguasai wanita. Namun hal yang harus diperhatikan oleh kaum wanita agar suaminya tidak melenceng kemana-mana adalah dengan memaksimalkan inner beauty-nya. Pria yang melenceng dan matanya kemana-mana biasanya karena wanitanya tidak bisa mengubah sikap yang tidak disukai pria. oleh karena itu, daripada membahas panjang kali lebar kali tinggi tentang tidak setujunya poligami, hendaklah intropeksi diri, untuk mengubah kebiasaan yang buruk menjadi baik.
Dan penulis jamin deh, pria tidak akan menyia-nyiakan wanitanya yang benar-benar berkorban harta dan jiwanya untuk kekasihnya, begitupun juga sebaliknya. Nabi adalah panutan dan nabi itu ditugaskan menjadi suri tauladan untuk menyempurnakan ahklak dan menyempurnakan cinta. Jadi salah kaprah tentang poligami banyak terjadi karena adanya keegoisan dan saling benar sendiri.
Disini penulis hanya menuliskan apa yang terlintas dihati penulis, penulis tidak bermaksud untuk menggurui ataupun apalah namanya, karena apa yang terlintas dalam hati harus benar-benar disampaikan. Mungkin saja itu akan menjadi sebuah pencerahan bagi penulis sendiri dan semoga menjadi pencerahan bagi orang banyak. amiinn
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf jika tulisan ini lebih menonjolkan dalam satu agama, sebenarnya tidak ada masalah yang harus dipermasalahkan. Mohon maaf sekali lagi, tetap setia pada pasangan anda, dan selalu ucapkan "aku mencintaimu selalu hingga engkau menjadi bidadari surgaku." :)
Salam Cinta,
Salam Dycko Novanda
0 komentar:
Posting Komentar