Karena kita disini masih hidup, membahas tentang kehidupan adalah hal yang memang seharusnya dibicarakan setiap saat, berbicara tentang hidup, entah arti hidup, tujuan hidup dan lain-lainnya akan memberikan suatu percikan semangat untuk menghidupkan hidup. Banyak sekali orang yang hidup, tetapi sebenarnya tidak hidup, mengapa dikatakan demikian? karena ia tak mau menghidupkan hidupnya.
Menghidupkan hidup berarti memfungsikan hidup sebaik mungkin, tiada lain untuk selalu berubah menjadi lebih baik lagi. Orang yang hidup tetapi tak hidup, mereka adalah yang tak ingin melangkah lebih maju dan berusaha menjadi lebih baik, faktor yang membuat mereka terhenti hidupnya dikarenakan mereka ketakutan untuk melangkah.
Takut sebenarnya hanya sebuah persepsi yang salah dari cara pandang terhadap sesuatu, orang yang ketakutan untuk hidup adalah orang yang sebenarnya mati, hidupnya tidak bermanfaat dan menjadi sia-sia. Kehidupan ini bukan tempat untuk orang hidup, melainkan tempatnya orang-orang yang mau menghidupkan kehidupan, bukan tempatnya orang penakut dan bukan pula tempatnya orang yang mengeluh. Jika memang ketakutan adalah faktor yang paling kental yang bisa memblocking langkah Kita? sebaiknya harus kita hadapi ketakutan itu? Bagaimana Cara Menghadapi Ketakutan?
Takut, seperti yang penulis sampaikan diatas merupakan ketertindihan jiwa, maksudnya adalah jiwa yang mempunyai sifat spirit, itu tertindih oleh pikiran-pikiran dan perasaan negatif yang lebih dominan. Cara untuk menghadapi ketakutan antara lain:
1. Berkenalan Dengan Ketakutan
Orang yang selalu ketakutan menghadapi sesuatu adalah orang yang belum mengenal apa itu takut, sebenarnya yang membuat takut bukan lah apa yang ada didepan, melainkan ada teman dalam diri kita yang belum kita kenali, yaitu ketakutan. Setiap orang memilki ketakutan yang berbeda-beda, hendaklah berkenalanlah dengan ketakutan itu, jika sudah mengenal dengan ketakutan, kita akan tau mengapa ketakutan itu membuat kita tak nyaman, kita akan tau penyebab ia datang, dan tentu kita akan tau kelemahannya. Kenali, kenali dan kenali.
2. Ledakkan Bom Kecil
Ketika ketakutan melanda, jiwa kita tertindih dengan persepsi dominan yang salah. Namun, jiwa yang tertindih sebenarnya mempunyai bom kecil dengan ledakkan besar yang disebut dengan keberanian. Pasti ada bom kecil itu ketika kita ketakutan, dan ledakkanlah .... bagaimana caranya, katakan dengan tegas, "Aku Tidak Takut." Niscaya ketakutan segera akan hilang. Cobalah ketika Anda ketakutan. :)
3. Tertawakan Ketakutan
Ketakutan akan menertawakan kita apabila ia berhasil membuat kita lemah dan tak berdaya. Nah, untuk membalasnya, sebelum ketakutan menertawakan kita, tertawakan terlebih dahulu, yang tertawanya lebih kuat akan dapat menciutkan lawan. :)
4. Jadilah Manusia Angkuh
Ketika ada sesuatu didepan, yang menyebabkan kita tidak menyukai apa yang ada didepan langkah kita adalah ketakutan. Jadi, ketakutan itu sering menggoda kita, mencolek-colek kita, untuk menghindarinya, bersikaplah angkuh, dan cueklah kepada ketakutan. "Siapa Loh, aku gak kenal, eh sorry yah, jangan deket-deket." hehehehehe.
5. Mengingat Tuhan
Dan cara yang paling ampuh ketika datangnya ketakutan adalah dengan mengingat Tuhan. Sebenarnya jika kita dapat mempertahankan Tuhan selalu dihati, dan selalu diingat, tentu saja ketakutan tidak akan pernah ada pada diri kita. Percaya atau tidak, rasakan tersendiri dengan mempertahankan Tuhan selalu bersama kita, jangan jauhi Dia, jika kita bersama-Nya, kita akan super kuat. ^_^
Nah? begitulah "Bagaimana Cara Menghadapi Ketakutan" cara yang simple dan cukup mudah untuk dipraktikkan. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan sedikit penerangan dan motivasi kepada kita semua untuk selalu dengan kepala tegak terus melangkah dan melangkah maju. Cobaan, ujian dan rintangan akan menyebabkan ketakutan datang, oleh karena itu, ikuti langkah0langkah tersebut, dijamin, hidup ini terasa tak ada cobaannya, melainkan terasa seperti petualangan seru yang membuat kita semakin bersemangat menuju puncak. Tetap semangat, dan hadapilah ketakutan. :)
Salam Cinta
Salam Dycko Novanda
0 komentar:
Posting Komentar